Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo Manfaat Pajak
Wujud Manfaat Pajak, Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo
Jawa Tengah – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meninjau salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, di Colomadu, Jawa Tengah, (27/2). Ia menegaskan, pengadaan tanah maupun penyertaan modal untuk pembangunan tol ini merupakan wujud penggunaan pajak yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sekilas mengulas, mengutip informasi dari situs resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo akan dibangun sepanjang 96,57 kilometer (km). Jalan tol ini akan menghubungkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Kota Solo dan ditargetkan rampung seluruhnya pada tahun 2025. Kehadiran Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo akan menjadi akses pendukung menuju destinasi pariwisata nasional, seperti Candi Prambanan dan Borobudur, serta memangkas waktu tempuh perjalanan menuju Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.
“Pembebasan tanah dari jalan tol tersebut didanai oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang merupakan BLU (badan layanan umum) di bawah Kemenkeu (Kementerian Keuangan) melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dengan nilai realisasi per 17 Februari 2023 sejumlah Rp 5,90 triliun. LMAN juga telah mendanai 106 PSN secara keseluruhan dengan nilai mencapai Rp 106,95 triliun. Itulah dukungan APBN, uang negara, uang dari pajak kita yang dipakai ratusan triliun untuk membangun berbagai PSN, untuk (memberi) manfaat (bagi) rakyat,” ungkap Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima
Ia menjelaskan, jalan tol merupakan sektor infrastruktur dengan penyerapan pendanaan tanah tertinggi. Per 17 Februari 2023, nilai penyalurannya mencapai Rp 90,996 triliun atau 85,08 persen dari total portofolio penyerapan pendanaan tanah LMAN.
Selain pengadaan tanah, dukungan APBN untuk pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo juga diwujudkan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi PT Adhi Karya sebesar Rp 1,40 triliun dan penjaminan yang dilaksanakan oleh special mission vehicle (SMV) Kemenkeu, yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
“Semua ini merupakan perwujudan dari penggunaan APBN yang terus menerus didorong untuk pemulihan ekonomi, yaitu untuk pembiayaan investasi infrastruktur prioritas yang mencakup pendanaan tanah dan konstruksi, agar dapat mewujudkan berbagai manfaat berganda bagi masyarakat,” kata Sri Mulyani.
Ia yakin, pembangunan jalan tol ini memiliki manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat, diantaranya percepatan konektivitas wilayah Yogyakarta –Solo – Semarang (Joglosemar), sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Secara khusus, Sri Mulyani berharap, pembayaran uang ganti untung (UGU) pembebasan tanah dapat memberikan dampak bagi peningkatan daya beli dan kehidupan ekonomi sosial masyarakat.
“Saya mewanti-wanti kepada Bapak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah), bapak, ibu bupati, tolong masyarakatnya dibimbing. Karena mereka tiba-tiba pegang uang yang nilainya miliaran. Jadi, kalau tadi datang pertama dealer mobil, ya mohon kemudian untuk dijadikan suatu keputusan untuk mereka bisa berinvestasi dalam jangka panjang. Karena itu akan menentukan kesejahteraan mereka ke depan,” ujar Sri Mulyani.
Ia menambahkan, melihat perkembangan konstruksi yang berlangsung, ruas Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo juga disiapkan untuk menghadapi peningkatan mobilitas melalui pembukaan jalur dari interchange Kartasura menuju Klaten sepanjang 6 km. Secara fungsional, pembangunan infrastruktur ini sekaligus memitigasi arus mudik Lebaran 2023.